Kabar Assakinah

Yayasan Assakinah Medan Dakwah di Lapas Anak Tanjung Gusta

[yayasanassakinah.org]- Selain memiliki lembaga pendidikan formal dan non formal, Yayasan Rumah Tahfidz Assakinah Citra Garden Medan kian memantapkan diri fokus ke bidang dakwah. Yayasan yang dinahkodai seorang kandidat doktor, Ustadz Wahdi Sihombing MPd ini mulai merambah lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai lokasi berdakwah.

Jika sebelumnya Lapas Pancurbatu, Kamis (03/11/2022) kemarin Yayasan Assakinah berdakwah ke Lapas Anak Tanjung Gusta. Dipimpin Ustadz Ridwan, rombongan Yayasan Asskinah yakni Ramadhan Nasution, Very, Irvan dan santri Tahfidz, Raja tiba di Lapas Anak sekitar Pukul 11.00 Wib dan disambut petugas Lapas Bidang Pembinaan, Purnama.

Selain petugas Lapas, warga binaan tampak gembira melihat rombongan Yayasan Assakinah. Bahkan tidak sedikit dari warga binaan yang mengenali sosok Ustadz Ridwan dan mereka pun menyapanya dengan ramah.

“Sebelumnya sudah pernah jumpa sama Ustadz ini waktu di Polrestabes Medan,” celutuk seorang warga binaan.

Bak gayung bersambut Ustadz Ridwan yang terkenal ramah dan murah senyum itupun tanpak akrab menanyakan kabar warga binaan yang pada umumnya berusia 17 tahun kebawah.

“Assalamualaikum, Masyallah sehat semua kalian kan. Nanti kita cerita-ceritanya di dalam Masjid,” ujar Ustadz Ridwan.

Dan benar saja tidak lama rombongan Assakinah masuk kedalam Masjid warga binaan yang beragama Islam tanpak berbondong-bondong memasuki Masjid untuk mengikuti acara dakwah.

Kegiatanpun dibuka oleh petugas Lapas Bidang Pembinaan dan Agama, Purnama. Dalam kesempatan itu Purnama menyampaikan ucapan terimakasih atas karena kehadiran rombongan Yayasan Rumah Tahfidz Assakinah Medan. Ia pun berharap program dakwah ini dapat berlanjut dan tentunya memberikan dampak positif bagi warga binaan Lapas Anak Tanjung Gusta.

“Alhamdulillah setelah hampir dua bulan lebih kali ini kita bertemu lagi dengan Ustadz Ridwan. Silahkan ustadz dimulai acaranya, “ujar Purnama.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh santri Rumah Tahfidz Assakinah Medan, Raja. Selanjutnya kata-kata motivasi yang disampaikan Very yang merupakan mantan warga binaan Lapas Kelas I Tanjung Gusta yang kini menempuh jalan dakwah dibawah bendera Yayasan Rumah Tahfidz Assakinah.

“Sedih rasanya, senang rasanya saya bisa hadir disini. Saya pernah merasakan seperti yang adik-adik rasakan. 20 tahun saya disebelah. Saya merasakan sakitnya jauh dari orangtua. Tapi kita istighfar, kita ingat Allah InsyaAllah kita bisa melewati semua ini,” ujar Veri dengan mata berkaca-kaca.

Dalam kesempatan itu Very mengajak agar warga binaan tetap sabar dalam menjalani masa hukuman. Ia berpensan warga binaan tetaplah berkelakuan baik dan tidak merepotkan petugas. Tetap mengingat Allah dan melaksanakan Salat lima waktu dan ibadah-ibadah lainnya seperti salat sunah dan membaca Al-Quran.

“Yang penting tenangkan hati klien, tenangkan hati petugas. Jangan buat yang tidak-tidak. Adik-adik tetap semangatlah. Jangan putus asa semuanya. Apalagi sampai mau bunuh diri. Kami dari Yayasan Assakinah siap menampung kalian untuk sama-sama kejalan Allah, “ujarnya.

Mengawali Tausyiahnya Ustadz Ridwan menyampaikan bahwa Yayasan Assakinah selama ini telah fokus dibidang pendidikan khususnya mencetak para penghafal Al-Quran baik untuk laki-laki dan perempuan. Yayasan Assakinah juga memiliki lembaga pendidikan formal dan non formal diantaranya RA, MDTA, SDIT Al-Quran, dan Tahsin Alquran untuk Bapak-bapak dan Ibu-ibu dengan pengajar yang bersanad.

“Yayasan juga memiliki warga binaan Mualaf di Desa Sikabungkabung Kutalimbaru Deliserdang. Alhamdulillah kita juga fokus pada program dakwah. Seperti hari ini yang kami bisa berjumpa dengan anak-anak sekalian di Lapas ini, ” ujar Ustadz Ridwan.

Dalam kesempatan itu Ustadz Ridwan juga mengatakan kalau Yayasan Assakinah membuka pintu selebar-lebarnya untuk warga binaan yang selesai menjalani masa hukuman dan ingin berdakwah di jalan Allah bersama pihak Yayasan Assakinah.

“InsyaAllah Yayasan siap menampung saudara-saudara yang ingin belajar membaca atau menghafal Alquran. Kita juga ada program mencetak para pendakwah-pendakwah yang siap terjun langsung ke masyarakat khususnya yang kurang mendapatkan kesempatan menimba ilmu agama Islam. InsyaAllah Yayasan siap menfasilitasi itu semua. Dan yang perlu ditekankan disini bahwa semuanya gratis tanpa dipungut biaya. MasyaAllah, “katanya lagi.

 Dikatakan Ustadz Ridwan setiap yang bernyawa akan menemukan azalnya. Termasuk hewan dan manusia. Hanya saja setelah hewan mati berbeda dengan manusia mati. Manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan semasa hidupnya.

” Kalau hewan misalnya kambing paling kalau dulu pas hidup dia suka menanduk hewan lain yang tidak punya tanduk nanti diakhirat dibalas gantian ditanduk. Tapi kalau manusia semua dihisab.  Termasuk juga mempertanyakan apa saja yang kamu lakukan saat muda. Kalau penyidik didunia, masih bisa kita bohong-bohongi. Tapi kalau di akhirat tidak bisa. Sekecil apapun kebaikan akan dibalas kebaikan sebaliknya sekecil apapun keburukan akan dibalas Allah,”katanya.

Untuk itu Ustadz Ridwan berharap warga binaan tetap semangat dan tetap menggantung harapan hanya kepada Allah dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

“Tetaplah berharap kepada Allah lewat Salat dan doa. Niat dan berikhtiarlah dalam kebaikan Insyallah Allah akan memudahkan jalan kita. Allah Maha Pengasih dan penyayang, Allah Maha Pengampun, Allah Maha Kaya, Allah Maha Besar. Memintalah kepada Allah,” pungkasnya. Rangkaian dakwah Yayasan Rumah Tahfidz Assakinah  di Lapas Anak Tanjung Gusta berakhir ditandai dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustadz Ridwan dan Salat Zuhur berjamaah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *