Oleh: Engran Ispandi Silalahi, M.Pd.
Yayasan Assakinah Medan merupakan lembaga sosial keagamaan yang berfokus pada pembangunan peradaban Islam melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi umat, dan kegiatan sosial berbasis nilai-nilai Alquran. Dengan komitmen melayani umat secara menyeluruh, yayasan ini hadir untuk menjawab tantangan zaman dan kebutuhan riil masyarakat melalui pendekatan yang integratif dan berkelanjutan. Untuk menjalankan misi besarnya, Yayasan Assakinah mengorganisir program-program utamanya dalam tiga divisi besar yang saling terhubung dan menguatkan, yaitu: 1) Divisi Baitul Hikmah, 2) Divisi Baitul Mal, dan 3) Divisi Baitul Muamalah. Masing-masing divisi memiliki fungsi spesifik yang mendukung visi besar mencetak generasi Qurani yang unggul dan berdaya.
1. Divisi Baitul Hikmah merupakan jantung dari aktivitas pendidikan Yayasan Assakinah. Seluruh unit pendidikan formal dan nonformal berada di bawah koordinasi divisi ini, yang mengusung visi besar pendidikan berbasis Quranic, Science, dan Bilingual. Pendidikan formal terdiri atas RA Assakinah, MDTA Assakinah, dan SD IT Alquran Internasional Unggul, yang semuanya dikembangkan sebagai sekolah Islam terpadu dengan fokus pada penguasaan Alquran, kecakapan sains, dan kemampuan bahasa asing. Adapun pendidikan nonformal dikelola melalui jaringan Rumah Tahfidz, Kelas Tahsin, Kelas Mujawwad Alquran, serta Majelis Taklim Assakinah, yang berfungsi sebagai ruang pembinaan keagamaan dan penguatan spiritual masyarakat di berbagai lapisan usia.
2. Divisi Baitul Mal memiliki peran strategis dalam menghimpun dan menyalurkan dana sosial umat berupa zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Dana ini disalurkan secara luas, tidak hanya untuk program pendidikan dan beasiswa santri, tetapi juga untuk bantuan ekonomi produktif bagi masyarakat kurang mampu, serta program sosial kemanusiaan. Salah satu bentuk program sosial unggulan adalah KOMPI (Komunitas Peduli Umat), yakni gerakan pembagian bantuan sembako rutin di lingkungan sekitar yayasan, khususnya di Kelurahan Titi Rante, dan akan terus diperluas ke seluruh wilayah Kecamatan Medan Baru. Penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan data kemiskinan dari pemerintahan setempat dan hasil survei lapangan yang dilakukan secara berkala oleh tim Baitul Mal. Selain itu, divisi ini berperan sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang bermitra resmi dengan BAZNAS Kota Medan serta pemerintah lingkungan dalam menjalankan fungsi distribusi zakat secara transparan, terarah, dan akuntabel.
3. Divisi Baitul Muamalah berfungsi sebagai sayap ekonomi Yayasan Assakinah yang bertanggung jawab atas pendirian, pengelolaan, dan pengembangan unit-unit usaha produktif. Tujuan utamanya adalah membangun kemandirian finansial yayasan, agar program-program pendidikan, sosial, dan dakwah dapat terus berjalan tanpa bergantung pada bantuan eksternal semata. Divisi ini telah mengembangkan Badan Usaha Milik Yayasan (BUMY) berupa Mart Assakinah, sebuah rintisan minimarket syariah yang saat ini tengah mengalami pengembangan dan dalam waktu dekat akan membuka cabang baru di beberapa lokasi strategis. Selain itu, Baitul Muamalah juga telah memulai usaha ternak lele yang berlokasi di Dusun Sikabung-kabung, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari program ekonomi produktif dan ketahanan pangan. Tak hanya berhenti pada usaha internal, divisi ini juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan mitra strategis untuk membangun model keuntungan bersama (shared value) yang hasilnya akan digunakan untuk mendukung pembiayaan seluruh divisi dan program Yayasan Assakinah secara berkelanjutan. Dengan semangat ekonomi syariah, Baitul Muamalah menjadi penggerak kemandirian umat melalui jalur bisnis yang etis dan bermanfaat.
Salah satu program unggulan di bawah koordinasi Divisi Baitul Hikmah adalah Pendidikan Guru Alquran Assakinah (PGAA), yaitu program integratif yang dirancang bagi mahasantri penghafal Alquran. Program ini berlangsung selama empat tahun: para peserta menghafal 30 juz Alquran sekaligus menjalani kuliah sarjana di bidang Pendidikan Agama Islam melalui kerja sama dengan perguruan tinggi swasta mitra Yayasan Assakinah Medan. Mahasantri PGAA tidak hanya menjadi penghafal Alquran, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi pendidik dan dai profesional yang siap mengabdi di masyarakat dengan kemampuan akademik dan spiritual yang seimbang.
Untuk mendukung akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas, Yayasan Assakinah memberikan beasiswa 100% kepada seluruh santri dan mahasantri, termasuk pembiayaan untuk pendidikan, asrama, makan, dan pembinaan karakter. Calon santri dan mahasantri harus melalui seleksi ketat yang mencakup potensi akademik, bakat Alquran, kemandirian, serta kondisi sosial ekonomi keluarga. Proses seleksi hanya dibuka pada akhir masa paket program pendidikan masing-masing jenjang, dan tidak dilakukan setiap tahun, sehingga jumlah penerimaan peserta didik sangat terbatas dan selektif.
Program Rumah Tahfidz Assakinah yang termasuk kategori pendidikan nonformal tetap mengadopsi pendekatan kolaboratif dengan sekolah formal sederajat. Hal ini memungkinkan para santri dan mahasantri untuk tetap memperoleh ijazah formal, sehingga mereka memiliki legalitas akademik untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Model integratif ini menjadi solusi cerdas yang menggabungkan pendalaman agama dan pendidikan formal, serta memperluas akses para santri ke dunia profesional maupun akademik.
Ketiga divisi Yayasan Assakinah Medan Baitul Hikmah, Baitul Mal, dan Baitul Muamalah bekerja secara terpadu untuk membentuk sistem pelayanan umat yang komprehensif: pendidikan yang membangun karakter, distribusi dana sosial yang adil, serta pengelolaan usaha yang produktif dan berkelanjutan. Kolaborasi antar divisi ini menciptakan ekosistem pendidikan dan pemberdayaan yang kokoh dan dinamis, di mana setiap elemen umat mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk berkembang.
Melalui sinergi ketiga divisi ini, Yayasan Assakinah telah membuktikan diri sebagai pelopor dalam membangun peradaban Islam modern yang menyentuh tiga pilar utama kehidupan: “ilmu, amal, dan ekonomi.” Dengan visi besar dan struktur kerja yang solid, Assakinah bukan hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga menjadi pusat peradaban umat yang membentuk generasi unggul, mandiri, dan peduli terhadap sesama.
————————-
Penulis adalah Kadiv Baitul Hikmah Yayasan Assakinah Medan